Sabtu, 11 Juli 2009

KEKUATAN API CINTA

kekuatan api cinta

Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu dan Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.

“itu bias aku singkirkan,” kata kapak.

Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga. Namun, setiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia terhenti. Namun setiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia berhenti.

“Sini, biar aku yang urus, kata Gergaji.

Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, ia pun mulai menggergaji. Namun, ia kaget dan kecewa, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

“Apa kubilang,” kata Palu,”Kan aku sudah omong, kalian tak bisa. Sini aku tunjukkan caranaya.”

Namun, baru sekali ia memukul, kepalannya terpental sendiri dan baja tetap tak berubah.

“Boleh aku coba?” Tanya api.

Lalu ia pun melingkarkan diri. Dengan lembut menggeluti, memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh cair.

Renungan

Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga tinggi. Namun, jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat. Betapa kearifan ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak ada yang tahan menampik nyala cinta kasih.